profil kelurahan wlingi kab blitar
Setiap desa atau kelurahan memiliki keunikan tersendiri. Tentu, juga kelebihan yang dimiliki berbeda dengan desa atau kelurahan lain. Lalu, apa yang dimiliki Kelurahan Wlingi, Kemacatan Wlingi, Kabupaten Blitar? Akses menuju kelurahan berpenduduk 7.820 jiwa ini, berada di jalur utama antara Kabupaten Malang
dan kota Blitar. Sehingga, membuka peluang bagi karakter masyarakat yang mudah mengikuti arah perubahan. Meski sebagian besar warganya bermata pencaharian dari bidang pertanian, namun setelah perubahan dari desa menjadi kelurahan, akhirnya membukakan kesadaran akan kehidupan warganya
secara umum.
Kenyataan secara umum, adanya kesadaran merevitalisasi bentuk kerja sama antarwarga, sebagai manifestasi watak gotong-royong, dalam bidang pertanian. Di masa lalu, pernah dikenal adanya lumbung desa, kini di Kelurahan Wlingi telah dibentuk Lumbung Pangan Masyarakat (Lumpamas).
Dari 2.403 kepala keluarga di Kelurahan Wlingi mempunyai kesa daran untuk masuk dalam kelompok tani. Dari kelompok-kelompok itulah, pelaksanaan dan
penggarapan di bidang pertanian berjalan lebih baik. “Seperti, dalam pemilihan tanam pangan yang cocok, dan pemilihan varietas unggul. Kebetulan, dalam setahun berhasil menanam padi sebanyak 2,5 panen. Artinya, hampir tiga kali panen setahun,” tutur Kepala Kelurahan (Lurah) Wlingi, Sukarno.
Sejak awal, kelurahan yang dihuni 3.913 jiwa laki-laki dan 3.907 perempuan warganya ini, diakui Sukarno, khusus dibidang penguatan kapasitas aparatur kelurahan dan lembaga, menjadi perhatian penting. Selain itu, Kelurahan Wlingi merasa beruntung, dengan dilakukan pembinaan dan bimbingan teknis/pelatihan dalam hal perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban serta evaluasi di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,
oleh Pemkab Blitar. Di sinilah, akhirnya Kelurahan Wlingi Kecamatan Wlingi dinyatakan memiliki sejumlah kelebihan dibanding kelurahan lain. Misalnya,
adanya Pengisian Profil Desa/Kelurahan secara online.
Demikian pula, Kelurahan Wlingi memenuhi sejumlah kriteria dan indikator yang menonjol di sejumlah bidang. Seperti bidang Pendidikan yakni adanya gerakan sadar pendidikan melalui gerakan mematikan televisi pada jam-jam belajar. Di bidang kesehatan, Kelurahan Wlingi memiliki adanya gerakan desa siaga aktif sehingga Kelurahan Wlingi mampu menjadi juara II Lomba Lingkungan bersih dan sehat Tingkat Nasional pada tahun 2011.
Sementara itu, dibidang pemerintahan di kelurahan yang lokasinya berjarak 22 km dari ibu kota Kabupaten Blitar ini, berhasil mewujudkan pelayanan one day
service. Yang menarik lagi, dibidang ekonomi kerakyatan, Kelurahan Wlingi ternyata memiliki keunggulah, dengan berkembangnya kelompok tani Lumpang Mas menjadi Lumpang Mas Tahan Kencana.
”Dalam bidang Keamanan dan Ketertiban, kami mengembangka warung Kamtibmas yang notabene merupakan warung informasi terhadap pencegahan dan
penanganan masalah keamanan, Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM). Ini telah berjalan sebagai aktivitas warga, sehingga memungkinkan
terjadinya komunikasi aktif untuk menjaga keamanan bersama,” tutur Sukarno.
Nilai-nilai kegotong-royongan dalam masyarakat tidaklah mengalami kemunduran. “Meski ada perubahan dari watak desa menjadi kelurahan, termasuk watak
masyarakat. Namun, di bidang Lembaga Kemasyarakatan, syukurlah, kami bisa berjalan dengan baik, dengan mengembangkan Lembaga kewasdayaan masyarakat, lembaga budaya, kebersihan.
Bidang Partisipasi Masyarakat, kelurahan ini mengaktifkan langkah, dengan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam bidang pemerintahan, kegiatan keagamaan hampir 90% dibiayai oleh masyarakat dan yang terakhir indikator bidang pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga yakni dengan bina Keluarga TKI, Bina Keluarga Lansia yang jika awalnya dan awal Rp 400 ribu sekarang berkembang menjadi Rp 75 juta.
Dalam beberapa waktu kemudian, akhirnya Kelurahan Wlingi memiliki tingkat perkembangan yang cukup menggembirakan. Juga, sebagai bahan evaluasi kebijakan Pemerintahan Kelurahan yang pada akhirnya mewujudkan tata kelola kelurahan yang baik. Sayangnya, memang bukanlah meraih juara utama, melainkan juara keempat dalam Lomba Desa/Kelurahan se-Jawa Timur, tahun 2013. Penyerahan hadiah dan penghargaan dilakukan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur H Soekarwo, pada puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 68, di Gedung Grahadi Surabaya. *