Posyantek Subur Makmur, Kabupaten Malang
Posyantek yang bernama Posyantek Subur Makmur ini mengembangkan sebuah alat selep kotoran ternak yang diberi nama ‘Mesin Coo per’. Ini sama halnya dengan me sin penghancur atau penggiling kotoran hewan ternak yang ha silnya dijadikan pupuk (kandang). Edi Wibowo selaku Sekretaris Posyan tek Subur Makmur memaparkan sistem kerja dari mesin ini, yaitu sesuai dengan volume banyaknya kotoran yang akan digiling.
Satu karung kotoran ternak kering ini mampu dilembutkan tidak lebih dari 5 menit. Mesin dengan kapasitas 10.5 DK / 2400 ppm mempunyai daya kerja 9.5 DK yang menggunakan bahan bakar solar. Sedangkan untuk penggilingnya sendiri terbuat dari plat besi setebal 3mm dengan berat 200 Kg.
“Proses awal sebelum menjadi pupuk ini, kotoran ternak yang basah dikeringkan dulu selama 12 minggu, tergantung dengan panasnya matahari. Setelah itu disaring dan diambil butiran-butiran kotoran (murni) yang kemudian diolah (digiling) dengan ‘Mesin Cooper’ tersebut. Memang banyak para peternak yang mencampur kotoran ini dengan tanah. Namun, produksi kami sangatlah murni,” terang Edi Wibowo sambil menunjukan kerja alat selep kotoran ternak ini.
Harga perkarung pupuk kandang (kotoran ternak) ini jika dijual kepada kelompok sendiri di bandrol seharga Rp 10.000 perkarungnya. Akan tetapi, kalau dijual ke petani di luar anggota kelompok Posyantek Subur Makmur, dikenakan harga Rp 11.000, lebih mahal dengan selisih Rp 1.000 per karungnya. Pupuk-pupuk ini biasa diorder oleh petani apel sama bunga krisan (bunga potong). Dalam sehari, Edi menyebut, pihaknya mampu memproduksi lebih dari 50 karung pupuk kandang.
Secara umum Posyantek di tingkat Kecamatan ini bertujuan guna mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian usaha dan ekonomi produktif masyarakat Desa/Kelurahan melalui pengembangan usaha dan peningkatan pendapatan maupun pemenuhan kebutuhan dasar di Desa/Kelurahan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan secara khusus bertujuan untuk meningkatkan peran aktif Posyantek Subur Makmur dalam proses pengambilan keputusan pembangunan secara terbuka, demokrasi dan bertanggung jawab.
Selain itu juga Posyantek ini di targetkan mampu mengembangkan kemampuan usaha dan peluang berusaha dalam rangka peningkatan pendapatan kesejahteraan bagi Desa/Kelurahan. Salah satunya yaitu menciptakan kesempatan kerja melalui pengembanga usaha dalam rangka mengurangi pengangguran.
“Tujuan utama kami yaitu menguatkan kapasitas kelembagaan agar berfungsi dan berperan optimal sebagai pengelola kegiatan penanggulangan kemiskinan maupun pengelolaan pembangunan Desa /Kelurahan pada umumnya. Meng optimalkan kemitraan antar stakeholders dalam rangka mewujudkan keterpaduan dan keberlanjutan kegiatan penanggulangan ke miskinan secara partisipatif,” terangnya.
Seperti diketahui, penerima bantuan hibah ini adalah Posyantek Subur Makmur yang terletak di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Kegiatan yang dilaksanakan Posyantek ini diantaranya yakni Program Kegiatan Pemanfaatan Dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) untuk pengadaan Alat Selep kotoran ternak kering, pengadaan Teknologi Informasi berupa Laptop serta Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) wartek berupa pelatihan pengurus Posyantek.
Adapun sumber pendanaannya berasal dari APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 senilai Rp 41.250.000,00 dengan proporsi sesuai SOP 7% atau Rp 2.887.500,00 untuk Biaya Operasional Pelaksanaan, dan sisanya 93% atau Rp 38.362.500,00 untuk biaya pelaksanaan kegiatan yaitu untuk pengadaan peralatan tersebut di atas.(Lana)