kmbng desa hj istianah


Demikian konsep yang dijalankan Hj Isti’anah, sebagai salah satu pengelola Pondok Pesantren Putri Alma’hadunidzom, Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember. Dalam praktiknya, dia mengelola hasil bumi Desa Semboro seperti jeruk, salak, dan berbagai buah-buahan menjadi produk olahan seperti kripik buah, dan sari buah. “Selain dikerjakan oleh santriwati, pengolahan produk holtikultura itu juga melibatkan perempuan warga sekitar,” katanya.


Inspirasi pembuatan produk olahan itu awalnya berasal dari keprihatinan pihak pesantren terhadap harga jual hasil kebun warga yang anjlok sampai menyentuh harga Rp 800/kilogram,yang jelas-jelas merugikan petani jeruk. Dibantu program Lembaga Mandiri Mengakar pada Masyarakat (LM3) dari Dinas Pertanian,akhirnya pada 2008 Isti’anah memberanikan diri mengolah hasil kebun petani tersebut agar lebih bernilai ekonomis menjadi sari buah dan kripik buah yang kini diberi merk “Ulinnidzom”.


Meski berjalan dengan modal terbatas, namun dengan keyakinan dan kerja keras, akhirnya produk Ulinnidzom sedikit demi sedikit mulai dikenal masyarakat. Distribusinya pun kini tidak hanya di Jember, melainkan sudah mencapai luar kota seperti Lumajang, Banyuwangi, dan Probolinggo. “Pesanan juga mulai banyak, karena produk kami terkenal menggunakan gula asli tanpa campuran,sehingga aman dikonsumsi,” jelas Ibu Nyai yang mengasuh sekitar 300 santriwati ini.


Sayangnya karena produksinya masih bersifat tradisional, dia belum mampu memproduksi dalam jumlah banyak. Dalam sehari, maksimal produksi hanya 25 kotak untuk satu resep, yang masing-masing kotak berisi 24 biji sari buah dengan 1 jenis rasa. Dia mengakui, produknya dari sisi kemasan maupun cita rasa masih kalah dengan produk-produk sejenis dari daerah lain. Namun pihaknya berjanji akan terus berusaha meningkatkan kreatifitas untuk mengembangkan produk Ulinnidzom menjadi lebih baik di mata konsumen yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan pesantren dan warga sekitar pesantren.


Keberhasilan Hj Isti’anah mengembangkan produk Ulinnidzom tidak lepas dari sentuhan program LM3 yang merupakan lembaga mendiri yang tumbuh dan berkembang di masyarat dengan kegiatan peningkatan gerakan moral melalui kegiatan pendidikan dan keterampilan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program pegembangan LM3 adalah suatu upaya pemberdayaan SDM dan penguatan kelembagaan, khususnya kelembagaan keagamaan (pesantren, greja, pura,dll) di bidang usaha agribisnis.


Persyaratan yang harus dimiliki LM3 terpilih untuk mendapat mengikuti program ini adalah memiliki potensi sumberdaya yang mengdukung, sudah memiliki embrio usaha agribisnis dan mempunyai kemauan untuk mengembangkan agribisnis. Melalui program pengembangan LM3 ini, diharapkan akan tumbuh usaha agribisnis yang berdaya saing di LM3 sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar lokasi LM3.

Tags
Tidak ada tags