Jalin Matra RTSM Suplai Bahan Baku Kripik Untuk Qudsiah


Ibu berusia 51 tahun itu mengaku tidak sepeserpun mengambil bantuan program sebesar Rp 2,5 juta itu untuk keperluan lainnya. "Semua saya belikan bahan baku kripik," katanya.


Usaha pembuatan berbagai jenis kripik, dari bahan pisang, singkong, dan makanan ringan lainnya sudah lama dilakoni Qudsiah. Meski hasilnya tidak terlalu banyak menurutnya, namun dia memilih konsisten, karena sudah memiliki pelanggan, dan sudah banyak melibatkan tetangganya sebagai tenaga kerja pembantu.


Kripik tanpa merek yang dijual Qudsiah, dijual di sekitar Pabrik di wilayah kecamatan Purwosari dan sekitarnya. "Saya bersyukur dapat tambahan modal dari Jalin Matra RTSM, semoga bisa menambah penghasilan kami semua," terangnya.


Qudsiah tercatat sebagai RTSM di Desa Tejowangi yang berhak menerima bantuan program bersama 63 warga lainnya. Sebelum membuka usaha produksi kripik, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Qudsiah berjualan kebutuhan rumah tangga keliling, dan bekerja di pabrik jamur. "Sekarang alhamdulillah lebih ringan, karena sudah tidak punya tanggungan anak, " jelasnya.


Usaha pembuatan kripik Qudsiah dinilai potensial untuk menumbuhkan aktifitas ekonomi warga Tejowangi, karena menyerap beberapa tenaga kerja warga desa sekitar.


Dari 64 penerima bantuan Program Jalin Matra RTSM di Desa Tejowangi, sebagian besar membelanjakannya dengan membeli ternak kambing. "Ini karena kondisi alam di Tejowangi sangat mendukung warga untuk beternak, pakannya juga tersedia banyak," tambah Kepala Desa Tejowangi, Muhammad Yasin. (sal)

Tags
Tidak ada tags