GD_Profil UPKu_12_13_A
Diketuai Anik Yuniarti, UPKu Lancar Jaya berdiri seiring dengan telah diterimannya Program Pengentasan Kemiskinan Terpadu dari APBD I Jawa Timur dan APBD II Kabupaaten Tulungagung pada tahun 2009. Awalnya lembaga ini bernama UPK Lancar Jaya, dan terhitung sejak bulan Juli 2012, lembaga ini disempurnakan dengan nama UPKu Lancar Jaya. UPKu Lancar Jaya telah berkembang dengan baik berkat partisipasi seluruh anggota, Pokmas dan kerja sama yang baik antara pengurus, pengawas dan pemerintah desa, serta bimbingan dari instansi terkait. “Sebagai apresiasi atas keberhasilan ini maka UPKu Lancar Jaya telah menerima bansos dari Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat tahun 2012 sebesar Rp 6.500.000,” kata Ani Yuniarti. Menurutnya, pengembangan usaha ekonomi melalui usaha simpan pinjam dan usaha sektor riil baik kelompok maupun perorangan, telah dilakukan. Demikian untuk pengembangan layanan sosial melalui sistem keterjaminan sosial bagi rumah tangga miskin.
“Pengembangan infrastruktur dasar pedesaan yang mendukung perekonomian pedesaan. Dengan usaha jaringan kerja sama ekonomi dengan berbagai pihak. Maka, pengelolaan dana program yang masuk ke desa yang bersifat dana bergulir, terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan, dan pengembangan usaha ekonomi pedesaan,” tuturnya. Alokasi dana sosial di kumpulkan tiap akhir tahun, misalnya pada pada Agustus 2012 telah disalurkan kepada anggota dan para lansia. Adapun jumlah dana yang dibagikan adalah Rp. 2.835.600 dengan prosentasi 50 % untuk anggota UPKu dan 50 untuk lansia. “Pembagian alokasi dana sosial diwujudkan dalam paket sembako untuk 86 orang anggota dan 45 orang lansia yang tersebar di wilayah desa Babadan,” kata Anik. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat, karena sembako dibagikan di waktu yang tepat yaitu saat menjelang lebaran, dan harapan dari masyarakat kegiatan ini bisa terus rutin diadakan serta jumlah paket dan penerima manfaat bisa lebih banyak lagi. Desa Babadan memiliki Rumah Tangga Miskin (RTM) sebanyak 252 KK atau 26,44% dari jumlah KK yang terbagi dalam kategori Rumah Tangga Hampir Miskin (RTHM) sebanyak 96 KK, Rumah Tangga Miskin (RTM) sebanyak 98 KK dan Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sebanyak 58 KK. Mata pencaharian masyarakat desa Babadan bervariasi seperti tani, buruh tani, PNS dan sebagian besar adalah swasta.
Potensi wiraswasta yang masih sangat mungkin untuk dikembangkan di desa ini adalah usaha industri kerajinan teralis, usaha bordir, bubut kayu, ternak sapi dan unggas. Di mana usaha ini banyak menyerap tenaga kerja dan keuntungan yang sangat menjanjikan. Selain itu potensi lahan pekarangan dan pertanian yang begitu luas belum bisa dimaksimalkan fungsinya. “Diharapkan nanti akan dikembangkan usaha pemanfaatan lahan kosong dengan budidaya tanaman holtikultura, di mana hasilnya nanti akan diusahakan di olah kembali sehingga bisa dipasarkan dalam bentuk barang jadi / setengah jadi,” tuturnya. Dalam perjalanannya, UPKu ini mempunyai pengurus dan pengawas yang melakukan tugasnya sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Pengawas bertugas untuk mengawasi jalannya pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh UPKu. Pertemuan rutin 3 bulan sekali selalu dilaksanakan dalam rangka evaluasi kinerja pengurus. Di antara warga pun ada yang sangat percaya akan keberadaan UPKu Lancar Jaya. Dengan menyimpan uangnya, hingga mencapai Rp 17 juta pada Oktober lalu. “Saya senang menyimpan uang di UPKu Lancar Jaya, daripada di bank atau tempat lain. Di samping untuk memberikan semangat warga yang lain,” tutur Surliamah, warga yang tergolong penabung terbanyak. (yad)
-i-