Dari Penjual Krupuk Ke Produsen Batu Bata


Bapak lima orang anak ini memilih menjadi produsen batu bata, karena dia memiliki keahlian di bidang tersebut. "Saya berharap penghasilan bisa lebih banyak dari menjual krupuk, karena saya punya lima anak di rumah," kata Ichwan.


Saat menjadi penjual krupuk, Ichwan menghasilkan antara Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per hari. Kini Ichwan tidak lagi berkeliling kampung untuk menjual krupuk, Ichwan cukup beraktifitas di halaman rumahnya untuk memproduksi batu bata.


Dana Rp 2,5 juta yang diterima Ichwan dibelikan berbagai bahan kebutuhan pembuatan batu bata, dari kayu bakar, tanah liat, dan sekam. Sisanya berdasarkan masukan dari kepala desa Ngumpul, dibuatnya untuk membeli sembako, untuk kebutuhan hidup sehari-hari keluarganya.


Batu bata yang diproduksi Ichwan, dalam sehari bisa mencapai 500 buah. Hasilnya, tentu lebih banyak dari hasil penjualan krupuk. Ichwan pun bisa menyisakan penghasilannya untuk keperluan pendidikan anak-anaknya.


Selain Ichwan, di Desa  Desa Ngumpul, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Jombang, masih ada 68 warga yang juga mendapatkan bantuan Program Jalin Matra RTSM pada 2015. Mereka memanfaatkannya untuk membangun dan mengembangkan usaha mandiri.


Tahun ini, program Jalin Matra RTSM membidik 67 desa dengan sasarannya 10.132 RTSM. Hingga 2018, program ini menyasar 42.857 RTSM di 398 Desa pada 164 Kecamatan di 28 Kabupaten. (red)

Tags
Tidak ada tags