Bumdes Layar Harapan Probolinggo
Meski belum berkembang signifikan, pengembangannya bisa dikategorikan semi mandiri. Dulu yang menjadi karyawan bordir, sekarang membuka usaha sendiri, dulu yang hanya memproduksi bordir, saat ini berkembang memproduksi busana.
Bumdes Layar Harapan tahun lalu memperoleh bantuan dari Program Jalin Matra PK2 sebesar Rp 75 juta. Dana tersebut lantas disalurkan kepada warga miskin yang memiliki usaha bordir yang membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas).
Kata Ketua Bumdes Layar Harapan, Lilik Supriati, ada tiga Pokmas yang berstatus sebagai nasabah Bumdes, yakni Pokmas Kamboja, Pokmas Mawar, dan Pokmas Melati. "Masing-masing Pokmas punya 10 anggota yang mendapatkan 2,5 juta per orang," jelasnya.
Dana tersebut dipinjamkan dengan bunga murah sebesar 5 persen setiap 10 bulan. Bunga itu dianggap lebih rendah dari pinjaman yang diberikan rentenir yang berkeliaran di desa tersebut. "Alhamdulillah, semenjak ada pinjaman murah, penghasilan warga meningkat," ujarnya.
Hasil produksi bordir kata dia biasa dijual hingga ke Bali dan Surabaya, melalui agen-agen yang biasa membeli secara grosir.
Pilot Project Jalin Matra PK2 2015 telah sukses menjangkau 146 desa dengan 6.807 rumah tangga sasaran. Tahun ini PK2 menyasar 161 desa. Jalin Matra PK2 didesain untuk memperkuat posisi desa dalam rangka mensejahterakan masyarakatnya, memajukan perekonomian serta mengatasi kesenjangan pembangunan. Keberadaan program ini diharapkan memperkuat kelembagaan baru di pedesaan yang disebut Bumdesa. Hingga 2018, PK2 menargetkan terbentuknya 1000 Bumdesa di seluruh lokasi program. (red)